Apa itu biopsi kulit?

Biopsi kulit adalah prosedur untuk mengangkat sebagian jaringan kulit dari tubuh sebagai sampel pemeriksaan laboratorium. Dokter biasanya merekomendasikan prosedur ini untuk mendiagnosis masalah kulit dan mengangkat jaringan abnormal.

Dikutip dari situs Mayo Clinic, pengangkatan kulit sebagai sampel dapat menggunakan beragam teknik. Pertama, dokter bisa menggunakan alat yang mirip pisau cukur untuk mengangkat sebagian kecil dari lapisan atas kulit yakni epidermis dan sebagian dermis. Cara ini Anda kenal dengan shave biopsy.

Kedua, dokter menggunakan alat melingkar untuk mengangkat inti kecil kulit, termasuk lapisan yang lebih dalam meliputi epidermis, dermis, dan lemak superfisial. Teknik ini Anda kenal juga dengan sebutan punch biopsy.

Terakhir, dokter bisa menggunakan pisau kecil (pisau bedah) untuk mengangkat seluruh benjolan atau area kulit yang tidak normal, termasik sebagian kulit normal/lapisan lemak di sekelilingnya. Prosedur ini Anda kenal dengan sebutan excisional biopsy.

Pemilihan teknik biopsi akan dokter sesuaikan dengan lokasi dan ukuran lesi, serta preferensi pasien.

Jenis-Jenis Biopsi yang Dapat Dilakukan

Sebelum prosedur biopsi, dokter akan melakukan rangkaian pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti USG, CT scan, atau MRI untuk mendeteksi adanya kelainan pada bagian tubuh tertentu.  Setelah itu, dokter akan menentukan jenis biopsi yang dilakukan, yaitu:

Salah satu teknik biopsi yang banyak digunakan untuk mengambil jaringan tubuh adalah menggunakan jarum. Ada dua metode biopsi jarum, yaitu biopsi jarum halus dan biopsi jarum inti.

Biopsi dengan jarum halus (fine needle aspiration) digunakan untuk mengambil sampel jaringan atau cairan. Sementara itu, teknik biopsi jarum inti (core needle biopsy) dilakukan untuk mengambil sampel jaringan yang berukuran lebih besar, seperti pada biopsi leher.

Sebelum melakukan prosedur biopsi jarum, dokter akan menyuntikkan bius lokal ke pasien. Di dalam prosesnya, CT scan atau USG kerap digunakan sebagai alat bantu dokter untuk mengarahkan jarum ke lokasi pengambilan sampel.

Biopsi punch dilakukan dengan cara membuat sayatan kecil untuk mengambil sampel lapisan atas jaringan kulit menggunakan alat bedah khusus. Sebelum melakukan prosedur ini, dokter akan menyuntikkan obat bius lokal untuk membuat bagian tersebut mati rasa.

Setelah biopsi punch, sayatan akan ditutup dengan jahitan. Prosedur ini biasanya digunakan untuk mendeteksi berbagai jenis masalah kulit, seperti infeksi dan peradangan.

Biopsi eksisional digunakan untuk mengangkat seluruh jaringan yang diduga menjadi tanda dari suatu penyakit, misalnya benjolan di bawah kulit. Pada beberapa kasus, jenis biopsi ini dilakukan sebagai tindakan lanjutan setelah diagnosis biopsi jarum halus. Hal ini bertujuan agar tidak mengambil jaringan yang tidak diperlukan.

Pasien yang akan dilakukan tindakan biopsi eksisional akan dibius agar tidak merasa sakit dan jenis biusnya disesuaikan dengan lokasi jaringan yang akan diangkat.

Biopsi endoskopi dilakukan dengan cara memasukkan selang tipis elastis yang dilengkapi lampu dan kamera serta alat pemotong ke dalam tubuh. Alat pemotong di ujung selang digunakan untuk memudahkan dokter mengambil sampel jaringan.

Selain lewat sayatan kecil pada kulit, selang juga dapat dimasukkan melalui hidung, mulut, lubang kencing atau uretra, maupun anus, tergantung lokasi yang akan diperiksa. Biopsi jenis ini biasanya dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan endoskopi.

Jenis biopsi ini dilakukan selama proses operasi. Pada kondisi tertentu, sampel jaringan dapat langsung diperiksa dan hasilnya akan segera muncul sehingga dokter bisa segera menentukan langkah penanganan lebih lanjut, termasuk pengangkatan jaringan.

Biopsi bedah juga dapat dilakukan ketika metode biopsi lain sulit atau tidak mampu menjangkau bagian tubuh yang harus menjalani pemeriksaan. Pada umumnya, biopsi bedah aman dilakukan. Namun, pada kasus yang jarang terjadi, jenis biopsi ini berisiko menyebabkan perdarahan atau infeksi.

Biopsi sumsum tulang biasanya dilakukan untuk mendeteksi berbagai kelainan darah, seperti anemia, leukemia, atau limfoma. Sebelum memulai prosedur biopsi ini, dokter akan menyuntikkan obat bius lokal untuk mengurangi nyeri.

Sebelum menjalani prosedur biopsi, Anda dianjurkan untuk memberi tahu dokter mengenai obat-obatan maupun suplemen yang sedang dikonsumsi. Anda juga perlu memberi tahu dokter bila menderita alergi obat tertentu.

Setelah menjalani prosedur biopsi, Anda dapat kembali melakukan aktivitas seperti biasa. Namun, jika menjalani prosedur biopsi menggunakan obat bius total, Anda disarankan untuk menjalani rawat inap di rumah sakit setidaknya selama satu malam guna memulihkan kondisi. Dokter juga akan meresepkan obat antinyeri bila dibutuhkan.

Jika Anda mengalami demam, bengkak, maupun perdarahan yang tidak kunjung berhenti pada lokasi biopsi selama proses pemulihan, segera periksakan diri ke dokter. Selain itu, bila hasil biopsi menunjukkan adanya masalah yang telah dicurigai, diskusikan rencana penanganan lebih lanjut dengan dokter.

Bagaiman proses biopsi kulit?

Setelah Anda mengganti pakain, dokter akan membersihkan area kulit yang akan diperiksa dan menandai area tersebut.

Kemudian, dokter akan menyuntikkan obat bius untuk membuat area kulit yang diperiksa mati rasa. Hal ini juga bertujuan untuk mengurangi ketidaknyamanan.

Saat obat bius disuntikkan, Anda mungkin merasakan nyeri kilat diikuti dengan sensasi kulit terbakar selama beberapa detik. Namun, setelahnya Anda akan jadi lebih rileks tanpa merasakan nyeri.

Biopsi kulit biasanya memakan waktu sekitar 15 menit, termasuk waktu persiapan, membalut luka dan instruksi untuk perawatan di rumah. Lebih jelasnya, berikut ini adalah tahap-tahap prosedur biopsi.

Kapan saya harus melakukan biopsi kulit?

Dokter akan meminta Anda untuk menjalani prosedur medis ini ketika Anda mengalami tanda dan gejala seperti di bawah ini.

Sementara berdasarkan fungsinya, biopsi kulit biasanya akan dilakukan untuk menegakkan diagnosis beberapa penyakit seperti berikut ini.

Bagaimana persiapan biopsi kulit?

Prosedur medis lain mungkin mengharuskan Anda untuk berpuasa. Namun, aturan ini tidak berlaku pada pemeriksaan biopsi. Anda hanya akan diminta untuk mengganti pakaian dan melepas perhiasan yang mungkin mengganggu pemeriksaan.

Apa yang harus saya lakukan setelah melakukan biopsi kulit?

Dokter mungkin menginstruksikan Anda untuk menjaga kebersihan bekas biopsi sampai hari berikutnya. Kadang-kadang, tempat biopsi berdarah setelah Anda meninggalkan rumah sakit. Kondisi ini lebih mungkin terjadi pada orang yang menggunakan obat pengencer darah.

Jika ini terjadi, berikan tekanan langsung dengan tangan Anda pada luka selama 20 menit, lalu lihat bekas biopsi. Bila pendarahan berlanjut, berikan tekanan selama 20 menit lagi. Namun bila pendarahan masih berlanjut setelah itu, segera hubungi dokter.

Hindari terjadinya benturan di area bekas biopsi atau melakukan aktivitas yang meregangkan kulit. Peregangan kulit dapat menyebabkan luka berdarah atau memperbesar bekas luka. Jangan berendam di bak mandi, kolam renang, atau bak mandi air panas sampai dokter memberikan lampu hijau.

Penyembuhan luka bisa memakan waktu beberapa minggu, tetapi biasanya selesai dalam waktu dua bulan. Luka di tungkai dan kaki cenderung sembuh lebih lambat daripada luka di area tubuh lainnya.

Bersihkan bekas biopsi dua kali sehari, kecuali di kulit kepala yang hanya perlu dibersihkan satu kali sehari. Ikuti langkah berikut ini untuk membersihkan bekas luka.

Fungsi Tindakan Biopsi

Biopsi umumnya dilakukan untuk memastikan jenis pertumbuhan sel apakah jinak atau ganas. Inilah mengapa biopsi sering dilakukan untuk mendiagnosis kanker serta melihat penyebaran kanker atau stadiumnya. Selain itu, biopsi juga dapat dilakukan untuk beberapa tujuan, seperti:

Your gift can go 3X as far to shape the future of healthcare.

Apakah Anda memiliki STR?

Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.

Ya, Daftar Sebagai Dokter

Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

The information that the Canadian Cancer Society provides does not replace your relationship with your doctor. The information is for your general use, so be sure to talk to a qualified healthcare professional before making medical decisions or if you have questions about your health.

We do our best to make sure that the information we provide is accurate and reliable but cannot guarantee that it is error-free or complete.

The Canadian Cancer Society is not responsible for the quality of the information or services provided by other organizations and mentioned on cancer.ca, nor do we endorse any service, product, treatment or therapy.

1-888-939-3333 | cancer.ca | © 2024 Canadian Cancer Society

%PDF-1.4 %âãÏÓ 401 0 obj <> endobj xref 401 27 0000000016 00000 n 0000001477 00000 n 0000001808 00000 n 0000001997 00000 n 0000002307 00000 n 0000002689 00000 n 0000002969 00000 n 0000003407 00000 n 0000003651 00000 n 0000003920 00000 n 0000003965 00000 n 0000004043 00000 n 0000006457 00000 n 0000006842 00000 n 0000007265 00000 n 0000007809 00000 n 0000008215 00000 n 0000008472 00000 n 0000008732 00000 n 0000009005 00000 n 0000032129 00000 n 0000049425 00000 n 0000062692 00000 n 0000062921 00000 n 0000074306 00000 n 0000001292 00000 n 0000000852 00000 n trailer <<08339286E4712F4CB7F15FEBDD63AAA0>]>> startxref 0 %%EOF 427 0 obj <>stream xÚb```b``�``2L@(ÆÊÀÂÀ±‚A°E‘ƒ¡—³É½ÑöðnþΓ�Öës¶q;ïmºT7%é¹�Éœ.$�\êºo/®I{¦’h™ŸÀ×—sd_²RçécóN?•ë¯Ý'âÁ×¾yã×ϽŽë“¸ôÎÙ݇è`ûfKàkXôæ±~~«ð´o/õç?gÊ6Å(!T8�/Pì>AA‰°}ŒB `†±D€B Â(ˆ,‹TÖ%­Ê …Ê5 )áò"È2°½iÒâ@,Qfàg4añáºÁ`”`âPÊÀŦªÃõAÂÁ~AÌ�|†‡Œw3ŽIg[3Hx‹6T6ìfìcyÂ%À› £4£Tªl×iv`ðƒŒ6``/a G ƒ-ë0°ý?r;Ðæup]fìOA"€ ­jW endstream endobj 426 0 obj <>/Size 401/Type/XRef>>stream xÚbbÒa`b``Ń3Î ƒÑøÅÃ+> % endstream endobj 402 0 obj <>/Outlines 37 0 R/Metadata 53 0 R/PieceInfo<>>>/Pages 50 0 R/PageLayout/OneColumn/OCProperties<>/OCGs[403 0 R]>>/StructTreeRoot 55 0 R/Type/Catalog/LastModified(D:20101129201324)/PageLabels 48 0 R>> endobj 403 0 obj <

Biopsi dikenal sebagai salah satu cara pemeriksaan ketika ditemukan adanya benjolan tidak wajar atau tidak normal pada tubuh. Prosedur ini merupakan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis dokter. Tindakan biopsi dapat dilakukan pada berbagai organ tubuh termasuk di kulit, seperti apa proses biopsi kulit?

Risiko komplikasi biopsi kulit

Semua biopsi menyebabkan bekas luka kecil. Beberapa orang mengembangkan bekas luka yang menonjol atau keloid.

Risiko ini meningkat ketika biopsi dilakukan pada leher atau tubuh bagian atas, seperti punggung atau dada. Bekas luka akan memudar secara bertahap. Warna permanen bekas luka akan terlihat satu atau dua tahun setelah biopsi.

Untuk mendapat informasi lebih lanjut terkait hal ini atau memang Anda perlu menjalaninya, Anda bisa mendatangi fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan ini. Misalnya rumah sakit khusus kanker atau umum.

Cari yang terdekat dari lokasi Anda dan booking layanannya melalui Hello Sehat.

[embed-health-tool-bmi]

Apakah Anda memiliki STR?

Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.

Ya, Daftar Sebagai Dokter

Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Biopsi adalah prosedur pengambilan sampel jaringan untuk mendeteksi kelainan pada tubuh. Meski sering dilakukan untuk mendiagnosis kanker, biopsi ternyata juga bisa digunakan untuk memastikan beberapa kondisi kesehatan lainnya, seperti peradangan maupun infeksi.

Prosedur biopsi biasanya direkomendasikan oleh dokter bila pemeriksaan awal menunjukkan adanya pertumbuhan jaringan tidak normal di bagian tubuh tertentu. Sampel jaringan yang diperoleh dari tindakan biopsi akan diperiksa lebih lanjut menggunakan mikroskop.

Pemeriksaan sampel jaringan biopsi umumnya dilakukan oleh dokter spesialis patologi. Hasil biopsi kemudian diberikan ke dokter yang mengirim permintaan pemeriksaan untuk memastikan diagnosis dan menentukan pengobatan yang sesuai.

Peringatan dan pencegahan biopsi kulit

Beri tahu dokter jika Anda pernah mengalami perdarahan berlebihan pada prosedur medis tertentu, alergi dengan kandungan obat tertentu, atau masalah kesehatan lainnya. Anda juga perlu memberitahukan obat-obatan tertentu yang sedang digunakan, seperti aspirin, warfarin, (Jantoven) atau heparin.

Dengan mengetahui kondisi ini, dokter dapat mempertimbangkan jenis pemeriksaan yang minim risiko komplikasi bagi Anda.